Sifat keingintahuan manusia, yaitu sebagai berikut:
1. Ilmu
Pengetahuan Alam Bagi Manusia
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah
diketahui. Untuk mengetahui sesuatu, manusia dapat menggunakan indranya
dengan cara mendengar, melihat, merasa, mencium, dan sebagainya. Semua
pengetahuan yang didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan
empiris, artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman. Oleh karena itu,
pengalaman menjadi bagian penting dari seluk-beluk adanya pengetahuan.
Setiap orang memiliki pengetahuan karena pernah
mengalami sesuatu dan setiap pengalamannya dapat dijadikan landasan berfikir
dan bertindak. Secara otomatis setiap orang memiliki pengetahuan, akan tetapi
kerena pengalaman setiap orang berbeda-beda, penyelesaian masalahnya
bersumber pada pengalaman yang beragam sehingga pengetahuan menjadi semakin
banyak. Pengetahuan yang bersumber dari pengalaman akan membedakan cara
penyelesaian masalah, sekaligus memperkaya pengetahuan. Pengalaman merupakan
pengetahuan yang sangat berharga. Kerena pengalaman merupakan sumber pengetahuan
yang utama dan kemudian melahirkan empirisme. Empirisme adalah
salah satu aliran dalam filsuf yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri. Beberapa
pandangan filsuf tentang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, yaitu
menggambarkan secara mendalam bahwa sumber pertama pengetahuan adalah pengalaman. Manusia yang belajar
dari pengalamannya adalah manusia yang memahami bahwa masa depan sangat
bergantung pada kecerdasan dalam mengambil
pelajaran atau hikmah dibalik semua
pengalaman.
Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang
terdapat dalam alat pikir yang disebut dengan akal atau otak. Tidak ada seorang
pun yang dapat menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada hanyalah bentuk
fisikal otak yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan dalam pikiran
manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu,
mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan
membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.
Manusia memiliki rasa ingin tahu atau kurioritas
yang terus tumbuh dan berkembang sangat pesat. Rasa ingin tahu manusia tidak
pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan akan timbul
masalah lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus bertanya setelah
mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuan
yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru
menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal ini demikian berlangsung
berabad-abad sehingga terjadi akumulasi pengetahuan. Manusia memiliki salah
satu sifat yang paling esensial yaitu berfikir, al-insan hayawanu naathiq,
artinya manusia adalah makhluk yang berfikir. Karena itu lahirnya ilmu
pengetahuan tentang alam atau ilmu alamiah berasal dari pemikiran manusia
tentang jati diri alam.
2. Fungsi
Ilmu Alamiah Bagi Manusia
Ilmu
alamiah sering disebut ilmu pengetahuan alam atau ilmu kealaman yang dalam Bahasa
Inggris disebu natural science. Ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan yang
mengkaji gejala-gejala alam semesta, termasuk bumi sehingga terbentuknya konsep
dan prinsip. Fungsi ilmu alamiah bagi manusia didasarkan pada hal-hal berikut:
a.
Manusia tercipta dalam keadaan tidak memiliki ilmu
pengetahuan.
b.
Manusia lahir dalam keadaan fitrah.
c.
Manusia diwajibkan mencari ilmu.
d.
Semua ilmu bersumber dari alam dan berasal dari Tuhan.
Empat fungsi diatas merupakan titik tolak dan
prinsip lahirnya ilmu pengetahuan. Karena dengan empat pandangan tersebutlah,
manusia tidak berhenti mengembangkan pendidikan, baik secara teoritis maupun
sacara praktis, sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang dan alam semakin
diketahui eksistensinya. Ilmu pengetahuan alam wajib dipelajari oleh manusia
agar manusia memiliki kapabilitas yang ilmiah dalam membaca gejala alam dan
memanfaatkan Hasil-hasil alam dengan baik dan benar. Salah satu ilmu yang
menjelaskan alam dilihat dari ciri-ciri umumnya yang normatif adalah ilmu
alamiah dasar. Ciri-ciri ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut:
1)
Merupakan disiplin ilmu yang sudah ada.
2)
Objek penelitian berupa gejala alam.
3)
Memerlukan uji laboraturium dan uji eksperimental.
4)
Bersifat objektif.
5)
Berkelanjutan.
6)
Dapat dirasakan hasilnya.
7)
Rasional.
8) Bersifat matematis dan teknologis, yakni dapat
diterapkan dalam kehidupan manusia untuk berbagai kepentingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar