Menurut
hegel sejarah adalah perkembangan roh dalam waktu sedangkan alam adalah
perkembangan ide dalam
ruang.sistem menyeluruh Hegel
dibangun diatas tiga unsur utama (the great triad): ide-alam-roh.
1.
Metode Dalam Penulisan Sejara
Secara
keseluruhan ada tiga metode dalam menulis sejarah :
a.
Metode sejarah
asli
Sejarah asli menjelaskan tindakan , peristiwa dan kondisi yang sebelumnya mereka
saksikan dan roh dibalik peristiwa yang mereka alami. Dalam mengamati peristiwa
sejarah seorang sejarawan sejati tentu sajamerujuk pada pernyataan atau laporan
orang lain karena tidak mungkin mereka melihat suatu peristiwa.
b.
Metode sejarah reflektif
Metode reflektif ini adalah bentuk sejarah yang
mentrendensendentalkan sebuah kehadiran bukan dalam waktu tetapi dalam roh .
adapun jenisnya pertama adalah sejarah universal yaitu penyelidikan atas
keseluruhan sejarah sebuah masyarakat negara atau dunia. Dalam sejarah universal hal utamanya adalh elaborasi atas materi historis. Jenis
kedua sejarah reflektif adalah sejarah pragmatis. Dalam
menghadapi masa lalu dan menyibukkan diri kita dengan dunia asing Akan
terbukalah dalam pintu pikiran sebuah aktualitas yang muncul dari dirinya
sendiri sebagai hasil kerja pikiran . Jenis ketiga dalam sejarah reflektif
adlah sejarah kritis .ciri yang menonjol dari metode ini khususnya yang
berkaitan dengan masalah fakta dan tujuan terdapat dalam ketajaman si pengarang
yang merebut hasil dari narasi-narasi ketimbang dari peristiwa-peristiwa. Jenis
yang keempat sejarah reflektif adlaah sejarah yang menghadirkan dirinya secara
terbuka sebagai sejarah pragmatisme . mode sejarah ini sifatnya abstrak
tetapi dalam mengadobsi sudut pandang yang universal contohnya dalam hal
sejarah seni , sejarah hukum dan sejarah agamaia membentuk sebuah transisi ke
arah dunia filosofis.
c. Metode ketiga sejarah adalah Sejarah
Filosofis
Difinisi filosofis secara umum menunjukkan bahwa filsafat sejarah bukanlah apa-apa selain kontenplasi
mendalam tentang sejarah.
1. Hakekat
Ruh
Hakekat ruh
dapat dimengerti dengan melihat lawanya yang langsung materi. Karena
hakikat materi adalah Gaya berat maka dipihak lain kita dapat menyatakan bahwa
substansi hakekat ruh adalah kebebasan. (Hegel,2002:23).
Filsafat Hegel disusun dalam tiga tahap, sesuai dengan perkembangan ruh:
Filsafat Hegel disusun dalam tiga tahap, sesuai dengan perkembangan ruh:
1) Tahap ketika ruh berada dalam
keadaan ada dalam dirinya sendiri. Ilmu filsafat yang membicarakan ruh berada
dalam keadaan ini disebut logika.
2) Dalam tahap kedua ruh berada dalam
keadaan ‘berbeda dengan dirinya sendiri yang menjadikan dirinya di luar
’dirinya dalam bentuk alam yang terikat oleh ruang dan waktu.ilmu filsafat yang
mempelajari ini disebut filsafat Alam.
3) Tahap ketiga yaitu tahap ketika ruh
kembali kepada dirinya sendiri. Yakni kembali dan berada di luar dirinya.
Sehingga ruh berada dalam keadaan ‘dalam dirinya dan bagi dirinya sendiri’.
Tahap inilah yang menjadi sasaran filsafat ruh.( Zubaedi.2007:12-13).
Filsafat ruh dibagi menjadi 3 tingkatan yakni dimulai
dari ruh subyektif sebagai tindakan terendah , memanjat ke ruh obyektif untuk
akhirna tiba di ruh mutlak. Apa yang
dalam pengetahuan absolut menjadi kesadaran filsuf merupakan gerak objektif
dalam realitas. Dengan kata lain, Hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah
rasionalitas dan kebebasan yang semakin besar. Roh semesta berada di belakang
sejarah, ia mendapat objektifitas di dalamnya. Hegel bicara tentang Roh
Objektif : roh sebagaimana yang ia mengungkapkan diri dalam
kebudayaan-kebudayaan, dalam moralitas-moralitas bangsa-bangsa, dalam
institusi-institusi.
Menurut
Hegel roh objektif mendapat ungkapan paling kuat dalam negara. Karena negara
mempunyai kehendak, ia dapat bertindak. Dengan demikian negara mengungkapkan
Roh semesta ; ia merupakan “perjalanan Allah dalam dunia”.Dalam filsafat
sejarah, Hegel menunjukan bagaimana manusia semakin menyadari kebebasannya dan
semakin mengorganisasikan diri dengan menjunjung tinggi kebebasannya. Kebebasan
prinsiipil manusia menurut Hegel berkembang menjadi nyata dalam dialektika tiga
langkah: dalam gereja Katholik kebebasan itu baru dalam pewartaan, sedangkan
dalam kenyataan yang bebas hanyalah klerus (para hierarki), yang kemudian
“disangkal” oleh Protestantisme terbatas pada hak pembacaan Kitab Suci,
kemudian oleh Aufklarung diakui sebagai kebebasan untuk menganut agama yang
diyakininya, dan akhirnya oleh Kant dijadikan prinsip universal hak dan
kewajiban setiap orang untuk mengikuti suara hati. Akhirnya dalam revolusi
Prancis sebagai langkah dialektis baru, kebebasan tercetus dari batin orang
(terbatas pada hak untuk, secara pribadi, mengikuti suara hati) menjadi
struktur hukum dan negara dengan memproklamasikan republik dan mengakui hak-hak
asasi manusia.
Sumber: Zubaedi.2007. Filsafat
Barat (Dari Logika Baru Rene Descrates Hingga Revolusi Sains ala Thomas Khun).Yogyakarta
: Ar Ruzzmedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar