Pengertian
filsafat
Kata filsafat
berasal dari kata ‘philosophia’ (berbahasa Yunani), diartikan dengan ‘mencintai kebijaksanaan’. Sedangkan
dalam bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’, dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah `falsafah’, yang bisa ditertemahkan
dengan ‘cinta kearifan’.
Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti mencintai dan sophos yang berarti bijaksana. Jadi, philosophia berarti mencintai akan hal-hal yang bersifat bijaksana. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut 'philosopher', dalam bahasa Arabnya 'failasuf". Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.Sedangkan orang yang berusaha mencari kebujaksanaan atau pencinta pengetahuan disebut dengan filsuf atau filosofi.
Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti mencintai dan sophos yang berarti bijaksana. Jadi, philosophia berarti mencintai akan hal-hal yang bersifat bijaksana. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut 'philosopher', dalam bahasa Arabnya 'failasuf". Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.Sedangkan orang yang berusaha mencari kebujaksanaan atau pencinta pengetahuan disebut dengan filsuf atau filosofi.
Filsafat adalah
'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab
oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan
ilmu pengetahuan biasa. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal
budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta
sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: "hakikat Tuhan, "hakikat
alam semesta, dan "hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai
konsekuensi dari paham tersebut.
Dari segi praktis
filsafat berarti 'alam pikiran' atau 'alam berpikir'. Berfilsafat artinya
berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa
"setiap manusia adalah filsuf". Semboyan ini benar juga, sebab semua
manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak
semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang
memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.
Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan
memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: Filsafat
adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu.
Keseluruhan arti
filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua macam sebagai berikut:
1. Filsafat sebagai produk mencakup
pengertian arti-arti filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep dari para
filsuf pada zaman dahulu, teori, sistem atau pandangan tertentu, yang merupakan
hasil dari proses berfilsafat dan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema
yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Filsafat
dalam pengertian ini mempunyai cir-ciri khas tertentu sebagai suatu hasil
kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan persoalan filsafat ini
diselesaikan dengan kegiatain berfilsafat (dalam pengertian filsafat sebagai
proses yang dinamis).
Sumber:
Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar