Idealisme termasuk aliran filsafat pada
abad modern. Idealisme berasal dari bahasa Inggris yaitu Idealism dan kadang
juga dipakai istilahnya mentalism atau imaterialisme. Istilah ini pertama kali
digunakan secara filosofis oleh Leibnez pada mula awal abad ke-18. Leibniz
memakai dan menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak
belakang dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk
hakekat realitas.
Idealisme diambil dari kata ide yakni
sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idealisme dapat diartikan sebagai suatu paham
atau aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami
dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Menurut paham ini, objek-objek fisik tidak
dapat dipahami terlepas dari spirit.
Ada pendapat lain yang mengatakan,
idealisme berasal dari bahasa latin idea, yaitu gagasan, ide. Sesuai asal
katanya menekankan gagasan, ide, isi pikiran, dan buah mental. Terdapat aliran
filsafat yang beranggapan, yang ada yang sesungguhnya adalah yang ada dalam
budi, yang hadir dalam mental. Karena hanya yang berbeda secara demikian yang sempurna, utuh, tetap, tidak
berubah dan jelas. Itu semua adalah idealisme.
William E. Hocking, seorang penganut
idealisme modern, mengungkapkan bahwa, sebutan ”ide-isme” kiranya lebih baik
dibandingkan dengan idealisme. Hal itu benar, karena idealisme lebih berkaitan
dengan konsep-konsep “abadi” (ideas), seperti kebenaran, keindahan, &
kemuliaan daripada berkaitan dengan usaha serius dengan orientasi keunggulan yang
bisa dimaksudkan ketika kita berucap, “Dia sangat idealistik”.
Idealisme mempunyai pendirian bahwa
kenyataan itu terdiri dari atau tersusun atas substansi sebagaimana
gagasan-gagasan atau ide-ide. Alam fisik ini tergantung dari jiwa universal
atau Tuhan, yang berarti pula bahwa alam adalah ekspresi dari jiwa tersebut. Inti dari Idealisme
adalah suatu penekanan pada realitas ide-gagasan, pemikiran, akal-pikir atau
kedirian daripada sebagai suatu penekanan pada objek-objek & daya-daya
material. Idealisme menekankan akal pikir (mind) sebagai hal dasar atau lebih
dulu ada bagi materi, & bahkan menganggap bahwa akal pikir adalah sesuatu
yang nyata, sedangkan materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh akal-pikir
atau jiwa (mind). Hal itu sangat
berlawanan dengan materialisme yang berpendapat bahwa materi adalah nyata
ada, sedangkan akal-pikir (mind) adalah
sebuah fenomena pengiring.
1.
Konsep
filsafat menurut aliran idealisme, yaitu:
a. Metafisika-idealisme:
secara absolut kenyataan yang sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah,
sedangkan secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan
rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih berperan.
b. Humanologi-idealisme:
jiwa dikaruniai kemampuan berpikir yang dapat menyebabkan adanya kemampuan
memilih.
c. Epistimologi-idealisme:
pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi dan pengingatan kembali
melalui berpikir. Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh beberapa orang
yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang,
d. Aksiologi-idealisme:
kehidupan manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari
pendapat tentang kenyataan atau metafisika.
Demikian kemanusiaan merupakan bagian
dari ide mutlak, Tuhan sendiri. Idea yang berpikir sebenarnya adalah gerak yang
menimbulkan gerak lain. Gerak ini menimbulkan tesis yang dengan sendirinya
menimbulkan gerak yang bertentangan, anti tesis. Adanya tesis dan anti tesisnya
itu menimbulkan sintesis dan ini merupakan tesis baru yang dengan sendirinya
menimbulkan anti tesisnya dan munculnya sintesis baru pula.
Demikian proses roh atau ide yang
disebut Hegel dialektika. Proses itulah yang menjadi keterangan untuk segala
kejadian. Proses itu berlaku menurut hukum akal. Jadi semua yang riil bersifat
rasional dan semua yang rasional bersifat riil. Maksudnya luasnya rasio sama dengan
luasnya realitas, sedangkan realitas menurut Hegel adalah proses pemikiran
(ide).
2. Prinsip-prisip
Idealisme, yaitu:
a. Menurut idealisme bahwa
realitas tersusun atas substansi sebagaimana gagasan-gagasan atau ide (spirit).
Menurut penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagianya harus dipandang
sebagai suatu sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan. Dunia
adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spiritual.
b. Realitas
atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah kebenaran yang hakiki,
melainkan hanya gambaran atau dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia.
c. Idealisme
berpendapat bahwa manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih
tinggi dari pada materi bagi kehidupan manusia. Roh pada dasarnya dianggap
sebagai suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut
sebagai penjelmaan dari roh atau sukma. Demikian pula terhadap alam adalah
ekspresi dari jiwa.
d. Idealisme
berorientasi kepada ide-ide yang theo sentris (berpusat kepada Tuhan), kepada
jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal (serba cita) dan kepada norma-norma
yang mengandung kebenaran mutlak. Oleh karena nilai-nilai idealisme bercorak
spiritual, maka kebanyaakan kaum idealisme mempercayai adanya Tuhan sebagai ide
tertinggi atau Prima Causa dari kejadian alam semesta ini.
Laili. 2012. Idealisme
(http://laili-masruroh.blogspot.com/2012/12/filsafat-pendidikan-aliran-idealisme.html
diunduh pada tanggal 14 Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar