Sabtu, 31 Desember 2016

Pembagian Bidang Ilmu Filsafat



Kerapkali ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada di awang-awang (= tidak mendarat) saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit, karena menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas hidup kita.

Pembagian Bidang Ilmu Filsafat
1.    Sonny Keraf membedakan ilmu filsafat menjadi 5 cabang besar: (1) metafisika atau ilmu tentang yang ada sebagai ada; (2) epistemologi atau filsafat ilmu pengetahuan; (3) etika atau filsafat moral yang berbicara mengenai baik-buruknya perilaku manusia; (4) logika berbicara mengenai cara berpikir lurus dan tepat; (5) estetika atau filsafat keindahan berbicara tentang seni.
2.  Aristoteles memasukkan ke dalam bidang filsafat: logika, etika, estetika, psikologi, filsafat politik, fisika, dan metafisika. Pembagiannya terhadap bidang-bidang ilmu, mempunyai tiga bagian: ilmu-ilmu teoritis, ilmu-ilmu praktis, dan ilmu-ilmu produktif.
3. Christian Wolff membagi filsafat menjadi: logika, filsafat pertama, ontologi, teologi, kosmologi, psikologi rasional, etika, dan teori pengetahuan. Disiplin-disiplin ini dibagi menjadi tiga bagian: teoritir, praktis dan kriteriologis.
Dewasa ini, bidang-bidang filsafat diketahui meliputi kebanyakan disiplin yang disebut di atas tadi, meski ada kekecualian, seperti fisika dan psikologi telah mendapat privilesenya sendiri. Filsafat sering dianggap sebagai ilmu politik. Teologi telah digantikan oleh filsafat agama.
Di samping itu, tanggung jawab filsafat terhadap bidang-bidang lain semakin diakui melalui perkembangan filsafat, studi dan kursus interdisipliner. Yang paling penuh perkembangannya adalah filsafat ilmu pengetahuan. Disiplin ini mengandung anataf filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial: filsafat sejarah, filsafat agama, filsafat hukum, dan filsafat pendidikan.
Ø Beberapa Cabang Filsafat
a.     Filsafat Alam 
Obyeknya: alam kehidupan dan alam bukan kehidupan. Tujuannya: menjelaskan fenomena alam dari aspek eksistensi fenomena tersebut dan menelusuri syarat-syarat kemungkinan. 
b.    Filsafat Analitis
Ilmu memusatkan perhatian pada bahasa dan upaya untuk menganalisis pernyataan (konsep, atau ungkapan kebahasaan aatau bentuk-bentuk logis. Tujuannya ialah untuk menemukan pernyataan-pernyataan yang berbentuk logis dan ringkas dan yang terbaik, yang cocok dengan fakta atau arti yang disajikan.
c.     Filsafat Bahasa Sehari-hari
Paham ini berpandangan bahwa dengan menganalisis bahasa biasa (makna, implikasi, bentuk dan fungsinya) kita dapat memperlihatkan kebenaran mengenai kenyataan. Dengan analisis bahasa biasa kita dapat memahami masalah pokok filsafat dan sekaligus dapat memecahkannya.
d.    Filsafat Gestalt
Salah satu pandangan filsafat ini berpandangan bahwa realitas merupakan dunia tempat organisme fisik memberikan tanggapan dalam proses mengatur struktur-struktur atau keseluruhan yang diamati.
e.     Filsafat Kebudayaan
Filsafat ini memberikan gambaran keseluruhan mengenai gejala kebudayaan (bentuk, nilai dan kreasinya). Tugasnya untuk menyelidiki hakekat kebudayaan, memahaminya berdasarkan sebab-sebab dan kondisi-kondisinya yabg esensial. Filsafat ini juga bertugas untuk menjabarkan pada tujuan-tujuannya yang paling mendasar dan karena itu juga menemukan arah dan luas perkembangan budaya.
f.     Filsafat Kehidupan
Filsafat kehidupan dalam bahasa sehari-hari berarti (1) cara tau pandangan hidup. Dan ini bertujuan mengatur segalanya secara praktis. (2) Etika sebagai ilmu yang berbicara mengenai tujuan dan kaidah-kaidah kehidupan dapat juga disebut sebagai filsafat kehidupan.
Dari pemaparan di atas, ilmu filsafat merupakan ilmu yang lahannya luas dan rumit. Untuk mereka yang berminat pada filsafat, mereka harus mempelajari pengantar-pengantar ke bidang filsafat. Peminat Ilmu filsafat di Indonesia semakin berkembang. Hal ini terlihat berkembangnya peminat filsafat di perguruan tinggi/ sekolah tinggi filsafat baik yang dikelola pemerintah maupun swasta nasional. Semoga informasi ini bermanfaat bagi siapa saja yang mencintai kebijaksanaan.

Sumber: Keraf, A. Sonn. 2001. Ilmu Pengetahuan, sebuah tinjauan filosofis. Yogyakarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar