Senin, 26 Desember 2016

Objek Filsafat Dan Ciri-Ciri Filsafat




A.  Pengertian Objek Filsafat
     Objek material dari filsafat ini adalah suatu kajian penalaahan atau pembentukan pengetahuan itu, yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Objek materil filsafat ini mencakup segala hal, baik hal-hal yang konkret atau nyata maupunhal-hal yanng abstrak atau tidak tampak. Menurut Poedjawijatna (11980: 8).

Objek materil filsafat adalah yang ada dan  mungkin yang tidak ada. Objek materil ini meiputi segala dari keseluruhan ilmu yang menyeldiki segala sesuatu. Sedangkan menurut Mohammad Noor (1981: 12) berpendapat bahwa objek materil filsafat itu dibedakan atas objek materil dan nonmateril. Objek materil mencakup segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materil konktret, fisik. Sedangkan objek nonmateril meliputi hal-hal yang abstrak, dan psikis.
     Objek filsafat ini  menyangkut hal-hal yang fisik atau tampak maupun yang psikis atau yang tidak tampak. Hal-hal yang fisik adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran , ada dalam kenyataan, maupun ada dalam kemungkinan. Hal-hal yang fisik juga meliputi alam semesta, semua keberadaan, masalah hidup, dan masalah manusia. Sedangkan hal-hal yang masalah psikis atau nonmaterial adalah masalah Tuhan, kepercayaan, norma-norma, nilai, keyakinan, dan lain-lian.
     Sedangkan objek formal yaitu sifat penelitian atau penyelidikan yang mendalam. Kata mendalam berarti ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. Penyelidikan sains tidak mendalam karena ia hanya ingin tahu ampai batas objek itu dapat diteliti secara empiris. Menurut Lasiyo dan Tuwono (1985: 6) objek formal filsafat  adalah sudut pandang yang menyeluruh, secara umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materilnya. Jadi, objek formal filsafat ini membahas objek materilnya sampai ke hakikat atau esensi dari yang dibahasnya. 
B.  Ciri-Ciri Filsafat
       Filsafat mengandung beberapa ciri atau unsur yanng terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1.  Filsafa sebagai ilmu, yaitu filsafat yang berusaha untuk mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal. Hakikat ini sifatnya sangat dalam ddan hanya dapat dimengerti oleh akal. Untuk mencari pengetahuan hakikat, harulah dilakukan dengan abstraksi, yaitu suatu perbuatan akal untuk menghilangkan keadaan,  sifat-sifat yang secara kebetulan, sehingga akhirnya muncul substansi (sifat mutlak).
2.  Filsafat sebagai cara berpikir, yaitu cara berpikir yanng sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai pada hakikat sesuatu. Pemikiran yang dilakukan dengan melihat dari baerbagai sudut pandang pemikiran atau dari sudut pandanng  ilmu pengetahuan.
3. Filsafat sebagai pandangan hidup, yaitu bahwa filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat diri manusia , yang berperan sebagai makhluk individu, makhlik sosial, dan makhluk Tuhan. Filsafat sebagai pandangan hidup dapat dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan  untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
C.  Manfaat Mempelajari Filssafat
Dengan mempelajari filsafat, paling tidak ada tiga hal yang dapat diambil pelajaran diantaranya sebagai berikut:
1. Filsafat telah mengajarka kita untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas, sehingga dengan pemahaman tersebut dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikpa manusia itu seharusnya. Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir serius, berfikkir secara radikal, mengkaji sesuatu sampai ke akar-akarnya.
2.  Filsafat mengajarkan tentang hakikat alam semesta. Setiap orang tidak perlu mengetahui isi filsafat. Akan tetapi, orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam membangundunia ini perlu mengetahui ajaran-ajaran filsafat. Mengapa? Karena dunia dibentuk oleh dua kekuatan agama dan filsafat.  Barang siapa yan ingin memahami dunia maka ia harus  memahami dunia atau filsafat yang mewarnai dunia tersebut. Dengan memilliki kemampuan berpikir serius, seseorang mungkin saja akan mampu menemukan rumusan baru dalam menyelesaikan masalh-maslah dunia dan alam sekitarnya.
3.  Filsafat mengajarkan tentang hakikat Tuhan. Studi tentang filsafat dapat membantu manusia untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual, dengan pemahaman yanng mendalam dan dengan daya nahar yanng tajam , maka akan sampailah kepada kekuasaan yang mutlak, yaitu Tuhan, maka dengan filsafat, nash atau ajaran-ajaran agama yanng dapat dijadikan sebagai bukti untuk membenarkan akal. Atau sebaliknya, dengan filsafat dapat dijadikan alat segala yang ada, baik yang fisik maupun yang metafisik seperti manusia, alam semesta, dan Tuhan.

Sumber: Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar