Kamis, 29 Desember 2016

Pendekatan dalam Filsafat Ilmu



Dalam melakukan studi filsafat dilakukan berdasarkan beragamnya pendapat dan pandangan. Agar studi filsadat tidak menjadi historis melainkan sistematis, fungsional, dan komperatif kita perlu melakukan  penekatan-pendekatan sehingga dapat membuka wawasan kita yang lebih luas. Beberapa penulis yang mengomentari tentang pendekatanfilsafat ilmu ini seperti yang dikemukakan oleh Muhajdir dan Parson. Muhajdi dalam Ismaun (2004) menjelaskan tentang pensekatan filsafat ilmu sebagai berikut:

"Pendekatan sistematis agar mencakup materi yang sahih /valid sebagai filsafat ilmu, pendekatan mutakhir dan fungsional dalam pwngwmbangan teori. Mutakhir dalam arti identik dengan kontemporer dan identik denan hasil pengujian lebih akhir dan valid bagi suatu aliran atau pendekatan, dan oendekatan komperatif bahwa suatu penalaahan suatu aliran atau pendekatan ataupun model disajikan sedemikian rupa agat kita membuat komperasi untuk akhirnya mau memilih".
Sesangkan menurut Parsons (Ismaun:2004) dalam studinya melakukan lima pendekatan sebagai berikut:
1.  Pendekatan received view yang secara klasik bertummpu pada aliran positivisme yang berdasar kepada fakta-fakta.2. Pendekatan menampilkan diri sosok rasionality yang membuat kombinasi antata berpikir empiris dengan berpikir strukturall dalam matematika.
2. Pendekatan menampilkan diri dari sosok rasionalty yang membuat kombinasi antara berpikir empiris dengan struktual dalam matematika.
3. Pendekatan fenomenolgik, yang tidak hanya sekedar pengalaman langsung melainkan pengalaman yang mengimplikasikan penafasiran dan klasifikasi.
4.  Pendekatan metafisik, yang bersifat intransenden. Mor berupa yang objektif universal.
5. Pendekatan pragmatisme, walaupun memang bukan pendekatan tetapi menarik disajikan, karena dapat menyatuhkan antara teori dan praktik.
  Dengan memahami pendekatan-pendekatan sebagaimana disebut dalam kutipan diatas intuk melakan studi filsafat dalam memilih salah satu pendekatan yang tepat sehingga dalam melakukan generalisasinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Cara untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah, yaitu dengan menggunakan metode ilmiah, berpikir secara raaionl dan bertumpu pada data empiris.
     Jenis pendekatan lain yang juga penting kita telaah sebagai perbandingannya adalah pendekatan deduksi dan induksi. Alasannya kedua pendekatan ini relatif familiar dengan kesehatian kita, serta pendekatan ini menunjukkan kepada kita bahwa filsafat ilmu adalah sebuah ilmu yang mempelajari filsafat. Karena kita perlu melihat bahwa sebagian cabang ilmu filsafat menghasilkan teori-teorinya dari pelaksanaan metode ilmiah.
     Pola pendekatan deduktif dan induktif menggambarkan bahwa untuk melakukan studi ilmiah yang pertama harus dilakukan adalah menetapkan rumusan masalah dan mengidentifikasinya, kemudian ditunjang oleh konsep da teori atas temuan yang relatif.
     Secara ekstrim aliran pragmatisme menyatakan bahwa metode ilmiah adalah sintetis antara bepikir rasional dan empiris. Metode uang dikembangkan oleh John Dewey, sebagaimana dikutif oleh Anna Poedjiadi (1987: 18) memberikan langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Identifikasi masalah
b.   Formulasi hipotesis
c.   Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menanalisis data
d.   Formulasi kesimpulan
e.    Verifikasi apakah hipotesis ditolak, diterima, atau dimodifikasi.

 Sumber: Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara


2 komentar: