Dalam hal ini tidak salah bahwa keduanya memiliki
persamaan, dalam hal ini bahwa keduanya merupakan hasil ciptaan kegiatan
pikiran manusia, yaitu berfikir filosofi spekulatif dan berfikir empiris
ilmiah. Perbedaan antara keduanya, terutama untuk aliran filsafat pendidikan
tradisional, adalah bahwa filsafat menetukan tujuan dan science manentukan alat
sarana untuk hidup.
Untuk lebih jelas dan untuk lebih mengetahui tentang
perbandingan antara filsafat dan sains, maka di bawah ini akan dijelaskan
tentang persamaan dan perbedaan antara keduanya, yaitu :
a. Persamaan
1) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya
menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
2)Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren
yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab
akibatnya.
3) Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu
pandangan yang bergandengan.
4) Keduanya mempunyai metode dan system.
5) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan
seluruhnya timbul dari hasrat manusia (obyektifitas) akan pengetahuan yang
lebih mendasar.
b. Perbedaan
obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat
universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek
material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya
ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan
terkotak-kotak sedangkan kajian filsafat tidak terkokta-kotak dalam disiplin
tertentu. Obyek formal (sudut pandang) filsafat itu bersifat fregmentaris,
karena mencari pengertian dari segala sesuatu ada itu secara luas, mendalam dan
mendasar, sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di
samping itu, obyek formal itu bersifat teknik yang berarti bahwa cara-cara ide
manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. Filsafat dilaksanakan
dalam suasana pengetahuan yang menonjol daya spekulasi, kritis dan pengawasan,
sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan tital dan error. oleh
karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan
filsafat timbul dari nilainya.
Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir,
mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary
cause) sedangkan ilmu menunjukan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam,
lebih dekat, yang sekunder (secondary
cause). Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam
berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat
diskursif, yaitu menguraikan secara logis yang dimulai dari tidak tahu menjadi
tahu. Sekarang, filsafat sama dengan sains dalam menemukan pengetahuan yang
seksama dan terorganisir dengan baik. Tapi filsafat tidak puas dengan definisi
semacam ini. Filsafat mencari pengetahuan yang juga konprehensif. Pikiran
manusia tidak puas semata-mata dengan menyusun rangkaian yang tetap tentang
fenomena dan sekedar merumuskan cara-cara mereka bertingkah-laku. Pikiran
manusia sangat membutuhkan beberapa penjelasan akhir berkenaan dengan berbagai
fenomena dengan perilaku.
Fajar Pakong
BalasHapusPrediksi Togel
Rekomendasi situs poker
Kumpulan website judi
Bandar Slot game online
Situs slot game online terpercaya