Kata filsafat di
kalangan Islam diartikan dengan makna hikmah, ini terbukti dari kebanyakan pengarang
Arab menempatkan kaliamat hikmah di tempat kalimat filsafat, dan menempatkan
kaliamat hakim di tempat kalimat filosof.
Namun demikian, mereka menempatkan kata hikmah itu berada di atas kata
filsafat. Sehingga Ibnu Sina misalnya, menyebutkan bahwa hikmah adalah mencari
kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan
membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut
kadar kemampuan manusia.
Menurut Sirajuddin Zar (2004:15),
filsafat Islam adalah perkembangan pemikiran umat islam dalam masalah
ketuhanan., kenabian, manusia, dan alam semesta yang disinari ajaran islam.
Menurut Zar, filsafat Islam cakupannya sangat luas, bukan hanya maslah alam
semesta dan seisinya sja, tetali juga berkaitan dengan masalah-masalah
ketuhanan dan kenabian. Filsafat Islam juga membahas yang sudah pernah dibahas
filsafat Yunani dan lainnya dan bahkan membahas masalah yang belum pernah
dibahas filsafat sebelumnya seperti filsafat kenabian dan masalah ruh yang
sangat kompleks itu. Dan yang paling spesifik, sekaligus merupakan kelebihan
dari filsafat lainnya adalah
dalam fulsafat Islam terdapat pemaduan antara agama dan filsafat, antara akidah
dan hikmah, antara wahyu dan akal, yang dalam filsafat Yunani dannlainnya tidak
ditemukan.
Filsafat Islam dapat
diartikan sebagai filsafat yang dikembangkan oleh orang-orang Islam, yang
mengkaji masalah hakikat yang
ada, dari mana asalnya, dan ke mana akhirnya, serta cara-cara mendapatkan
hakikat pengetahuan yang benar dan menerapkan ukuran benar dan salah, baik dan
buruk, serta teori kebahagiaan. Dalam hal masalah ketuhanan, mereka telah
mengemukakan pembahasan bukan saja sekedar adanya Allah, tetapi berkaitan
dengan sifat-sifat dan keesaanya, serta qadha dan qadar yang tidak ada dalam
filsafat Yunani. Misalnya filosofi yang sangat terkenal, terutama dalam kajian
ilmu kalamnya adalah Aln-Kindi (801-873 M). Al-Kindi termasuk di dalam kelompok
pemikir Islam yang belajar filsafat yang terkenal dengan sebutan filsafat
ketuhanan dan filsafat
jiwa.
Tokoh-tokoh filsafat Islam lainnya
yang terkenal adalah antara lain Al-Ghazali (1059-1111), ia terkenal sebagai
filosofi pertama yang berhasil merekonsiliasikan antara rasionalisme,
ritualisme, dogmatisme, mistisme. Salain Al-Ghazali , filosofi Islam lain yang
terkenal, yang juga membahas masalah ketuhanan adlah Al-Farabi. Al-Farabi dalam
membahas ketuhanan mengemukakan dalil wajib al-wujud dan mukmin al-wujud. Menurutnya segala yang ada
ini hanya kemungkinan dan tidak ada alternatif yang ketiga. Wajib al-wujud adalah
wujudnya tidak boleh tidak mesti ada, ada dengan sendirinta, karena naturnya
sendiri yang menghendaki wujudnya.
Sumber: Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar