Senin, 26 Desember 2016

Kedudukan Ilmu, Filsafat, dan Agama




           1.    Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang pasti, sistematis, metodik, ilmiah, dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi. Dalam penggunaan sehari-hari orang cukup hanya menyebut ilmu saja untuk maksud ilmu pengetahuan. Ilmu  artinya pengetahuan yang ilmiah. Oleh karena itu, Mohammad Hatta menyebut ilmu dengan pengetahuan menggunakan dengan sebutan pengetahuan, karena bagi Hatta (1954:5) antara ilmu dan pengetahuan adalah sama-sama sebagai pengetahuan. Menurut “pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat daripada pengalaman, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang didapat sengsnjalan keterangan’.

Setelah mengetahui definisi ilmu kita perlu memahami ciri suatu ilmu. Sebagaimana telah disinggung bahwwa, ciri dari sesuatu yang dikatagorikan menjadi ilmu pengetahuan adalah karena ada objeknya. Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh objeknya, yaitu objek materi dan objek forma. Objek materi yaitu sasaran atau bahan yanng dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu. Sedangkan objek forma yaitu sudut panjang atau cara pandang mengenai objek materi tersebut, sehingga dengan objek forma ini dapat dibedakan menjadi ilmu tertentu. Jadi, yang membdakan suatu ilmu dari yang lainnya adalah objeknya. Sekalipun objek materinya sama, tetapi sudut pandangnya atau objek formanya berbeda.
Seorang ilmuwan harus memiliki sikap-sikap yang harus dimiliki dalam melakukan tugasnya. Sikap-sikap tersebut, yaitu:
a.   Objektivitas yaitu pandangan atau penulaian yang mengutamakan objeknya.
b.  Sikap skeptis yaitu sikap yang selalu ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
c. Sikap selalu ingin tahu. Seorang ilmuwan harus memiliki minat, hasrat, dan semangat yang tinggi untuk mencari atau mengetahui jawaban atas berbagai persoalan ilmu yang ditekuninya.
d.  Sikap kejujuran ilmuah yaitu sikap berani mengemukakan sesuatu yang hak da yang batil. Dengan jujur, mendorong dirinya untuk selalu terbuka menerima kebenaran atau ori baru yang sidah terbukti kebenaran ilmiah.
            2.    Filsafat
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masalah-masalh yang berkenaan dengan segala sesuatu secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat yang sebenarnya. Kata filsafat yang terambil dari bahasa Yunani, yaitu philosophia yabg berati kebijaksanaan atau mencintai kebijaksaaan. Mengenai objek filsafat, sama halnya dengan objek ilmu pengetahuanyang terdiri dari dua objek yaitu, objek materi dan objek forma. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa yang menjadi objek filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungik ada. Namun, secara garis besarnya objek filsafat terdiri dari tiga yaitu aspek, yaitu, alam, manusia, dan Tuhan.
Kedudukan filsafat sebagai ilmu pengetahuan dikenal sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan, dengan demikian filsafat mempunyai cabang-canbang atau bagian-bagian yang lebih kecil yang secara garis besarnya terdiri dari beberapa cabang yaitu, metafisika, epistomologi, logika, etika, astetika, dan sejarah filsafat. 
           3.    Agama
pengertian agama yang paling umum ad;ah bahwa kata agama berasal dari bahasa Sanserta berasal dari kata a dan dama. A berarti ‘tidak’ dan ‘gama’ berarti kacau. Jadi, kata agama diartikan tidak kacau, tidak semrawut, hidup menjadi lurus dan benar. Pengertian agama menunjukkan kepada jalan atau cara yang ditempuh untuk mencari keridhaan Tuhan. Dalam agama itu ada sesuatu yang diangggap berkuasa, yaitu Tuhan, zat yang memiliki segala yang ada, yang berkuasa, yang mengatur seluruh alam beserta isinya.
Agama dibedakan dengan agam wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu biasanya berpijak pada keesaan Tuhan, ada Nabi yang bertugas menyampaikan ajaran kepada manusia dan ada kitab suci yang dijadikan rujukan dan tuntunan tenanng baik dan buruk. Sedangkan pada agama yang bukan wahyu tidak membicarakan tentang keessaan Tuhan, dan tidak ada Nabi.

Sumber: Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar