1. Ilmu
Ilmu
adalah pengetahuan yang pasti, sistematis, metodik, ilmiah, dan mencakup
kebenaran umum mengenai objek studi. Dalam penggunaan sehari-hari orang cukup
hanya menyebut ilmu saja untuk maksud ilmu pengetahuan. Ilmu artinya pengetahuan yang ilmiah. Oleh karena
itu, Mohammad Hatta menyebut ilmu dengan pengetahuan menggunakan dengan sebutan
pengetahuan, karena bagi Hatta (1954:5) antara ilmu dan pengetahuan adalah
sama-sama sebagai pengetahuan. Menurut “pengetahuan adalah pengetahuan yang
didapat daripada pengalaman, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang didapat
sengsnjalan keterangan’.
Setelah
mengetahui definisi ilmu kita perlu memahami ciri suatu ilmu. Sebagaimana telah
disinggung bahwwa, ciri dari sesuatu yang dikatagorikan menjadi ilmu
pengetahuan adalah karena ada objeknya. Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh
objeknya, yaitu objek materi dan objek forma. Objek materi yaitu sasaran atau
bahan yanng dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu. Sedangkan objek forma
yaitu sudut panjang atau cara pandang mengenai objek materi tersebut, sehingga
dengan objek forma ini dapat dibedakan menjadi ilmu tertentu. Jadi, yang
membdakan suatu ilmu dari yang lainnya adalah objeknya. Sekalipun objek
materinya sama, tetapi sudut pandangnya atau objek formanya berbeda.
Seorang
ilmuwan harus memiliki sikap-sikap yang harus dimiliki dalam melakukan
tugasnya. Sikap-sikap tersebut, yaitu:
a.
Objektivitas yaitu pandangan atau
penulaian yang mengutamakan objeknya.
b. Sikap
skeptis yaitu sikap yang selalu ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum
cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
c. Sikap
selalu ingin tahu. Seorang ilmuwan harus memiliki minat, hasrat, dan semangat
yang tinggi untuk mencari atau mengetahui jawaban atas berbagai persoalan ilmu
yang ditekuninya.
d. Sikap
kejujuran ilmuah yaitu sikap berani mengemukakan sesuatu yang hak da yang
batil. Dengan jujur, mendorong dirinya untuk selalu terbuka menerima kebenaran
atau ori baru yang sidah terbukti kebenaran ilmiah.
2.
Filsafat
Filsafat
ialah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masalah-masalh yang berkenaan
dengan segala sesuatu secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat yang
sebenarnya. Kata filsafat yang terambil dari bahasa Yunani, yaitu philosophia
yabg berati kebijaksanaan atau mencintai kebijaksaaan. Mengenai objek filsafat,
sama halnya dengan objek ilmu pengetahuanyang terdiri dari dua objek yaitu,
objek materi dan objek forma. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa yang
menjadi objek filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungik ada.
Namun, secara garis besarnya objek filsafat terdiri dari tiga yaitu aspek,
yaitu, alam, manusia, dan Tuhan.
Kedudukan
filsafat sebagai ilmu pengetahuan dikenal sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan, dengan demikian filsafat mempunyai cabang-canbang atau
bagian-bagian yang lebih kecil yang secara garis besarnya terdiri dari beberapa
cabang yaitu, metafisika, epistomologi, logika, etika, astetika, dan sejarah
filsafat.
3.
Agama
pengertian
agama yang paling umum ad;ah bahwa kata agama berasal dari bahasa Sanserta
berasal dari kata a dan dama. A berarti ‘tidak’ dan ‘gama’ berarti kacau. Jadi,
kata agama diartikan tidak kacau, tidak semrawut, hidup menjadi lurus dan
benar. Pengertian agama menunjukkan kepada jalan atau cara yang ditempuh untuk mencari
keridhaan Tuhan. Dalam agama itu ada sesuatu yang diangggap berkuasa, yaitu
Tuhan, zat yang memiliki segala yang ada, yang berkuasa, yang mengatur seluruh
alam beserta isinya.
Agama dibedakan
dengan agam wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu biasanya berpijak pada
keesaan Tuhan, ada Nabi yang bertugas menyampaikan ajaran kepada manusia dan
ada kitab suci yang dijadikan rujukan dan tuntunan tenanng baik dan buruk.
Sedangkan pada agama yang bukan wahyu tidak membicarakan tentang keessaan
Tuhan, dan tidak ada Nabi.
Sumber:
Susanto, A. 2011. Fisafat Ilmu.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar