Karl Marx dilahirkan pada tahun 1818 di Trier Rheinland Jerman, sebagai
anak seorang ahli hukum yang kaya. Dari kedua pihak orang tuanya, Marx adalah
keturunan Yahudi, tetapi sejak ia kanak-kanak, seluruh keluarganya masuk agama
Nasrani. Marx adalah seorang revolusioner yang memiliki tujuan besar dalam
hidupnya, yaitu memberikan sumbangan pemikiran dan gerakan dalam menghancurkan
masyarakat kapitalis. Marx adalah tokoh filsafat abad modern.
Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh
cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx. Marx menjalani sekolah di rumah
sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium
Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan
hukum pada tahun 1835.
Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang
mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan
dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa
anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar
sarjana.Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke
universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat
itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan
bahasa teologi
yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan
filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin
pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya
yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean
Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya
ke Universitas
Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young
Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx mempunyai
keponakan yang bernama Azariel, Hans,
dan Gerald yang
sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan. Di Berlin, minat
Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen
muda yang dikenal sebagai Pemuda
Hegelian.
Marxisme yang berarti paham Karl Marx, diambil dari namanya. Aliran
Marxisme termasuk dalam aliran realisme yang pada masa sekarang mempunyai
berbagai macam corak. Akan tetapi sikapnya sama, yaitu menentang filsafat
idealisme rasionalisme dan mengarahkan perhatiannya pada pembahasan wujud nyata
serta pertalian manusia dengan wujud nyata serta pertalian manusia dengan
semesta ini.
Ø
Latar
belakang pemikiran Karl Marx.
Revolusi industri menyebabkan perubahan drastis dalam hubungan masyarakat.
Tidak semua orang menarik keuntungan dari berkat-berkat kemajuan teknis ekonomi
ini, yang begitu disanjung orang. Terciptalah suatu masyarakat kelas bahwa para
pemilik mempunyai kepentingan yang sama sekali lain dari kepentingan orang
miskin. Kemiskinan itu menjadi suatu fenomena struktural dan berkembang,
terutama di kota-kota yang tumbuh pesat, dengan ukuran massal.
Karl Marx adalah seorang anak dari zaman Revolusi Industri yang saat itu
sedang melanda Eropa. Berkembangnya kapitalisme dan revolusi industri telah
melahirkan banyak masalah baru. Pertumbuhan penduduk naik dengan cepat, banyak
orang daerah yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan sehingga timbul krisis
di perkotaan. Pemukiman kumuh muncul dimana-mana. Kaum wanita dan anak-anak di
ekspliotasi dan dipekerjakan dengan jam kerja yang lama, melelahkan serta
diperlakukan kurang manusiawi. Rakyat miskin perkotaan benar-benar hidup dalam penderitaan
sehingga melahirkan banyak pemberontakan buruh. Pada saat seperti inilah karl
Marx lahir, berkembang dan menelurkan gagasannya .
Industri-industri besar menelan modal yang besar dan hal ini sama artinya
dengan kekuasaan ekonomi di tangan segelintir orang. Karl Marx menunjukkan
betapa kaum buruh menjadi semakin miskin. Zaman pencerahan tidak mendukung
perkembangan cita-cita sosialis karena dimotori oleh kelas borjuasi dan
borjuasi memperjuangaan kebebasan politik untuk dapat bebas berusaha dan
berdagang justru agar dapat mengumpulkan milik pribadi sebebas-bebasnya. Yang
mereka tuntut adalah kesamaan politis dan kesamaan di depan hukum, dan bukan
kesamaan ekonomis.
Pandangan-pandangan sosialis modern terbentuk antara 1789 (Permulaan
Revolusi Perancis) dan 1848 (Revolusi 1848). Ada dua persitiwa yang menjadi
konteks kelahiran cita-cita sosialisme modern itu: Revolusi Perancis
(1789-1795) dan Revolusi Industri. Revolusi perancis menulis tuntutan
kesamaan di atas bendera etikanya. Dan Revolusi Industri menciptakan
proletariat industrial yang dengan paling tajam memperlihatkan bahwa masyarakat
justru tidak sama, melainkan terpecah antara mereka yang kaya, seringkali kaya
raya, dan mereka yang melarat tanpa harapan Proletariat sekaligus akan
merupakan kelas yang mengembangkan kekuatan untuk memperjuanganlan penghapusan
jenjang yang tidak etis itu. Pendek kata, keadaan buruk kaum buruh industri menjadi
katalisator yang mendorong para filosof untuk memperluas tuntutan kesamaan ke
bidang ekonomi
Dengan perlahan-lahan menjadi jelas bahwa perkembangan ekonomi bebas, yang
didalamnya pemerintah tidak melibatkan dirinya, mempunyai pengaruh-pengaruh
negatif untuk kaum buruh. Itulah sebabnya gerakan buruh mulai mengoperasikan
dirinya dalam berbagai perserikatan pekerja dan mencoba memperoleh pengaruh
politik. Orang lain lagi ingin memaksakan berbagai perubahan melalui jalan
lebih radikal .
Keyakinan dasar para pemikir sosialis modern adalah bahwa secara prinsipil
produk pekerjaan merupakan milik si pekerja, milik bersama dianggap tuntutan
akal budi. Diyakini bahwa masyarakat akan berjalan dengan jauh lebih baik kalau
tidak berdasarkan hak milik pribadi. Kata “sosialisme”
sendiri muncul di Perancis sekitar tahun 1830, begitu juga kata “komunisme” dipakai untuk aliran sosialis
yang lebih radikal, yang menuntut penghapusan total hak milik pribadi dan
kesamaan konsumsi serta mengharapkan keadaan komunis itu bukan dari kebaikan
pemerintah, meelainkan semata-mata dari perjuangan kaum terhisap sendiri .
Karl Marx menyaksikan eksploitasi kejam yang diderita oleh para buruh
pabrik di Eropa pada permulaan fajar munculnya revolusi Industri serta
kapitalisme terpimpin. Semua itu mendorong Karl Marx untuk mengambil kesimpulan
dari filsafat sejarah, satu filsafat yang dapat ia gunakan untuk menganalisis
problematika masyarakat dan politik. Akhirnya, dari aliran filsafat Hegel yang
idealis, Karl Marx menemukan konsep kontradiksi dialektika, untuk kemudian Karl
Marx tafsirkan dengan konsep tersebut sejarah manusia dengan satu penafsiran
yang berbeda dengan idealisme Hegel. Akhirnya, Karl Marx menafsirkan bahwa
sejarah manusia berdiri diatas konflik yang berkepanjangan antara kelas
orang-orang yang dieksploitasi dan kelas orang-orang yang melakukan
eksploitasi.
Pada tahun 1848 adalah tahun pergerakan revolusi. Saat itu, para buruh
bangkit dalam pemberontakan dan perlawanan di daerah-daerah industri besar di
Eropa Utara. Ketidakpuasan para pekerja sampai pada puncaknya dan sesuatu yang
dramatis diharapkan untuk membangun pergerakan aktivitas revolusioner. “Suatu
warna sedang membayangi Eropa”, tulis Marx, “dan warna itu adalah Komunisme”.
Komunisme adalah sebuah kekuatan, gagas Marx, dan tiba saatnya kekuatan itu
bersuara logis, hal ini jugalah yang menjadi bagian dari cita-cita Marx ketika
menulis Manifesto. Ada pengaruh Hegel disini, dan secara jelas, materialisme
historis Marx adalah karya kesadaran diri dalam fase Historis. Lebih dari yang
absolut merealisasikan dirinya dalam sejarah, Marx berharap bahwa kelas pekerja
akan merealisasikan kekuatannya dan menggunakannya.
Sumber: Kartodirjo,
Sartono. 1990. Ungkapan-Ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar