Idealisme adalah salah satu aliran
filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi
adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi dalam ide. Karena
pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut sebagai lawan dari
aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feed back realisme yang
menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi.
Secara logika, antara idealisme dan
realisme tidak bisa dipertentangkan. Sebab, pencetus idealisme (Plato) adalah
murid dari pencetus realisme (Socrates). Jika demikian, apakah mungkin Plato
seorang idealis yang juga realis? Dengan pertanyaan lain, apakah Sokrates yang
realis juga seorang idealis? Apa sesungguhnya hakekat ide dan riil atau materi
itu?
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret
hanyalah bayang-bayang, yang terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum
idealisme sering menyebutnya dengan ide atau gagasan. Seorang realisme tidak
menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah
yang nyata, riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan
kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa diterima
oleh panca indra).
Dalam konteks pendidikan, paham ini
mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi. Secara kelembagaan institusional,
maka pendidikan akan didominasi oleh fakultas atau jurusan filsafat dan
pemikiran pendidikan. Di ranah pendidikan dasar, akan didominasi oleh
konsep-konsep dan pengertian-pengertian secara devinitif tentang segala sesuatu.
Tetapi, menurut psikologi perkembangan peserta didik terdapat tahap-tahap
perkembangan pemikiran siswa.
Metode yang digunakan oleh aliran
idealisme adalah metode dialektik, syarat dengan pemikiran, perenungan, dialog,
dan lain-lain. Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme adalah
pengembangan kemampuan berpikir, dan penyiapan keterampilan bekerja melalui
pendidikan praktis.
Evaluasi yang digunakan dalam aliran
idealisme adalah dengan evaluasi esay. Dimana evaluasi esay ini sangat efektif
dalam proses belajar mengajar dan dalam meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengerjakan soal. Idealisme
merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia. Sehingga
sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia. Dalam pendidikan, idealisme
merupakan suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan. Hal
tersebut bisa dilihat pada metode dan kurikulum yang digunakan. Idealisme
mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga menjadikan peserta didik mampu
menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dalam makalah ini, penulis
akan mencoba menguraikan lagi tentang hal-hal yang berkaitan dengan aliran
filsafat idealisme.
Ø Berdasarkan
problematika di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
paradigma idealisme dalam menentukan kebenaran dan apa ide tertinggi itu? 2. Bagaimana implikasi idealisme dalam pendidikan, khususnya jika ditinjau dari tujuan,kurikulum, metode dan evaluasi?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui
paradigma berfikir aliran filsafat idealisme dalam menentukan kebenaran dan
maksud dari ide tertinggi tersebut. Selanjutnya untuk mengetahui implikasi
idealisme terhadap pendidikan, jika ditinjau dari tujuan pendidikan, kurikulum,
metode pembelajaran dan evaluasi pendidikan secara umum.
Sumber:
Barnadib, Imam. 1988. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: IKIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar