Melihat perkembangan
zaman akhir-akhir ini dibidang teknologi yang semakin canggih membuat anak
kehilangan minat dalam belajar. Sering kali orang tua mengeluh akan hal ini,
memang tidak bisa kita hindari perkembangan
IPTEK yang terus maju di Indonesia, meskipun beberapa faktor penyebabnya
dikarenakan karena budaya luar yang masuk di Indonesia. Ada baiknya bagi para
orang tua mulai mengawasi aktivitas anak, yang mungkin nantinya akan berdampak
besar terhadap anak tersebut, maka dari itu inilah pentingnya peranan orang
tua.
Malas belajar adalah
suatu keadaan dimana seseorang enggan melakukukan proses belajar. Anak malas
belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang tua, yang sulit sekali
dimintai untuk belajar. Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain
dari pada belajar, salah satunya yang sering terjadi adalah game, mungkin tidak
terlalu aneh lagi jika anak mulai males belajar dikaenakan terlalu asyik
bermain. Disinilah para orang tua mulai mengantispasi anak-anaknya agar tidak
membebaskan dalam bermain. Anak yang sering bermain game selain malas belajar,
diantaranya adalah kurang jam istirahat dan lupa segalanya mulai dari makan,
mandi, dan masih anyak lagi.
Anak usia sekolah
tentunya perlu untuk belajar, antara lain mengulang kembali pelajaran yang
sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah (pr) ataupun
mempelajari hal-hal yang lain di luar pelajaran sekolah. Jika anak-anak tidak
suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti belajar dianggap sebagai
kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan mungkin tanpa mereka sadari juga
dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya atau untungnya. Karena bagi
anak, tidak secara langsung dapat menikmati hasil belajar. Berbeda dengan
kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan
keuntungannya dapat mereka rasakan secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu
keuntungan).
Anak yang malas belajar
selalu beranggapan bahwa belajar seperti membaca dan menulis merupakan kegiatan
yang tidak menyenangkan. Untuk itu sebagai orang tua, harus tahu bagaimana
caranya agar belajar menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak,
sehingga anak bisa menganggap belajar adalah sebuah kebutuhan yang harus mereka
lakukan.
1. Ciri-Ciri Siswa Malas
Belajar
a.
Datang tidak tepat
waktu
Siswa yang malas belajar sering datang
terlambat, bahkan terkadang dia malah bolos sekolah.
b.
Sering menunda sesuatu
Siswa yang malas selalu menunda–nunda
dengan sesuatu dengan mengatakan “nanti”. Dia selalu berkata nanti saat dia
disuruh belajar.
c.
Suka menyuruh
Siswa yang malas selalu mengandalkan
bantuan orang lain. Itulah sebabnya dia suka sekali menyuruh orang lain untuk
mengerjakan sesuatu seperti PR
sekolahnya.
d.
Mencontek jawaban
Karena malas belajar siswa akhirnya
mencontek demi mendapatkan nilai yang bagus.
e. Memiliki kesanggupan
melakukan proses belajar tetapi enggan untuk aktif dalam proses belajar.
f.
Memikiki waktu untuk
belajar namun tidak memanfaatkan waktu dengan baik.
g.
Memikiki banyak alasan
untuk menghindar dari kegiatan belajar.
h. Menolak
mengerjakan tugas.
2.
Alasan Mengapa Siswa
Malas Belajar
a. Sulit memahami soal
atau pelajaran
Permasalahan ini sering
dijadikan alas an untuk malas belajar karena kalau sudah sulit dengan soal
dalam mata pelajaran kita jadi dipusingkan dengan dengan pelajaran terebut.,
untuk mengatasi permasalahan tersebut ita bisa belajar bersama-sama dengan
teman atau kita sering sebut belajar kelompok, dengan belajar kelompok kita
bisa sharing berbagai soal yang sulit denga teman kita.
b.
Lingkungan sekitar
Lingkungan
snagatlah berpengaruh dalam proses belajar,. Apabila lingkungan kita tidak
nyaman maka secara otomatis kita akan malas belajar, untuk mengatasi
permasalahan terebut hendaknya kita menciptakan lingkungan senyaman mungkin.
c.
Nge-game
Apabila kita keseringan
nge-game maka kita secara otomatis akan mlas belaar karena kita sudah nyaman
dengan game yang kita mainkan dan ”sanga” berat meninggalkan game yang kita
maenkan untuk berunjuk belajar. Untuk mengatasi permasalah tersebut hendaknya
kita atur waktu antara bermain dan belajar.
d.
Mood
Mood adalah sesuatu
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar, apabila kita sedang tidak mood
maka kita akan sangat malas untuk belajar, untuk mengatasi permasalahan
tersebut hendaknya kita ciptakan mood yang enak untuk belajar.
e.
Sarana yang tidak
mendukung
Jika sarana kurang
mendukung untuk belajar maka kita akan malas belajar. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut hendakny kita mempunyai sarana yang cukup mendukung untuk
proses belajar.
Malas belajar pada anak
merupakan wujud dari lemahnya kondisi mental, intelektual fisik, dan psikis
anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:
1)
Dari dalam diri anak
(intrinsik)
Rasa malas untuk
belajar yang timbul dari dalam diri sendiri dapat disebabkan karena kurang atau
tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan
anak belum mengetatui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin
dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas misalnya terlalu banyak
bermain atau membantu oang tua, dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan
melemahnya kondisi psikis.
2)
Dari luar anak
(ekstrinsik)
Faktor
dari luar anak diantaranya sebagai berikut:
a)
Sikap orang tua
Sikap
orang tua yang tidak memperhatikan anak belajar atau sebaliknya terlalu
berlebihan memperhatikan. banyak orang tua yang menuntut anaknya untuk belajar
hanya demi nilai dan bukan mengajarkan atas dasar dan kesadaran dan tanggung
jawab selaku pelajar.
b)
Sedang mempunyai
masalah dirumah misalnya suasan dirumah sedang kacau.
c) Tidak
mempunyai sarana yang menunjang belajar misalny tidak tersedianya buku
penunjang, penerangan yang bagus, alat tulis, buku, dan lain-lain.
3. Cara atau Solusi untuk Mengatasi Siswa Malas Belajar
Sering kali para orang
tua dan guru menghukum dan menghina anak yang malas. Hal ini menimbulkan rasa
kurang puas pada anak, dan sang anak akan kehilangan kepercayaan diri dan
runtuh kepribadiannya. Padahal kemalasan itu amt membutuhkan simpati, kasi
sayanng, dan penangan yang tepat. Dn upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak
malas belajar antara lain sebagai beriut:
a. Menanamkan pengertian
yang benar tentang seluk beluk belajar pada anak sejak dini, terangkan dengan
bahasa yang dimengerti oleh anak. Menumbuhkan inisitif belajar mandiri pada
anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak.
b. Berikan contoh belajar
pada anak karena anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Berikan anak
hadiah jika anak belajar. Hadiah yang dapat diberikan oleh anak tidak harus berupa materi, tapi
bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar
tanpa mesti disuruh.
c. Sering mengajukan
pertanyaan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak bukan
dalam keadaan mengetes anak, seperti mengisi tts ikut menjawab kuis. Jika anak
bisa menjawab maka berikan pujian, puji dia dengan menyebut kepintarannya
sebagai hasil belajar. Jika anak tidak bisa menjawab, tunjukkan rasa kecewa
dengan mengatakan “yah ade engga bisa jawab, engga bisa bantu mama deh. Ade, di
buku pelajarannnya ada engga sih jawabannya? Kita lihat yuk sma-sama”. Dengan
begitu anak akan merasa dipercayai dan dihargai oleh orang tua karena
orangtuanya mau memita bantuannya.
d. Komuniksi, hendaklah orang tua membuka diri,
berkounikasi dengan anaknya guna memperoleh secara langsung informasi yang
tepai mengenai dirinya.
e. Menciptakan disiplin, menciptakan kedisiplinan
kepada anak harus diawali oleh orangtuannya, karena orangtua yang sudah terbiasa
menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hai akan dengan mudah diikuti
oleh anaknya. Latian kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan
belajar , buku, mengingatkan tugas, dan lain-lain.
f. Menciptakan suasana
belajar yang baik dan nyaman, orang
tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara
mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.
g. Menentukkan waktu
belajar anak yang tepat, jika
anak telah sadar dan bergerak hatinya untuk melakukan kegiatan belajar maka
kita jangan sia-siakan kesempatan ini.
Jadi malas belajar yang
di alami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu
sebelum anak terlanjur mendapat nilai yag tidak memuaskan, hendaknya orang tua
segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak, selain itu menumbuhkan
inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab
selaku pelajar pada anak merupakan hal yang bermanfaat jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar