Rabu, 28 Desember 2016

Cara Mendidik Siswa Agar Tidak Malas Belajar



Melihat perkembangan zaman akhir-akhir ini dibidang teknologi yang semakin canggih membuat anak kehilangan minat dalam belajar. Sering kali orang tua mengeluh akan hal ini, memang tidak bisa kita hindari  perkembangan IPTEK yang terus maju di Indonesia, meskipun beberapa faktor penyebabnya dikarenakan karena budaya luar yang masuk di Indonesia. Ada baiknya bagi para orang tua mulai mengawasi aktivitas anak, yang mungkin nantinya akan berdampak besar terhadap anak tersebut, maka dari itu inilah pentingnya peranan orang tua. 

Malas belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang enggan melakukukan proses belajar. Anak malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang tua, yang sulit sekali dimintai untuk belajar. Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain dari pada belajar, salah satunya yang sering terjadi adalah game, mungkin tidak terlalu aneh lagi jika anak mulai males belajar dikaenakan terlalu asyik bermain. Disinilah para orang tua mulai mengantispasi anak-anaknya agar tidak membebaskan dalam bermain. Anak yang sering bermain game selain malas belajar, diantaranya adalah kurang jam istirahat dan lupa segalanya mulai dari makan, mandi, dan masih anyak lagi.
Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal yang lain di luar pelajaran sekolah. Jika anak-anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya atau untungnya. Karena bagi anak, tidak secara langsung dapat menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat mereka rasakan secara langsung (perasaan senang  yang dialami ketika bermain adalah suatu keuntungan).  
Anak yang malas belajar selalu beranggapan bahwa belajar seperti membaca dan menulis merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan. Untuk itu sebagai orang tua, harus tahu bagaimana caranya agar belajar menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak, sehingga anak bisa menganggap belajar adalah sebuah kebutuhan yang harus mereka lakukan.
1.  Ciri-Ciri Siswa Malas Belajar
a.     Datang tidak tepat waktu
Siswa yang malas belajar sering datang terlambat, bahkan terkadang dia malah bolos sekolah.
b.    Sering menunda sesuatu
Siswa yang malas selalu menunda–nunda dengan sesuatu dengan mengatakan “nanti”. Dia selalu berkata nanti saat dia disuruh belajar.
c.     Suka menyuruh
Siswa yang malas selalu mengandalkan bantuan orang lain. Itulah sebabnya dia suka sekali menyuruh orang lain untuk mengerjakan sesuatu  seperti PR sekolahnya.
d.    Mencontek jawaban
Karena malas belajar siswa akhirnya mencontek demi mendapatkan nilai yang bagus.
e. Memiliki kesanggupan melakukan proses belajar tetapi enggan untuk aktif dalam proses belajar.
f.     Memikiki waktu untuk belajar namun tidak memanfaatkan waktu dengan baik.
g.    Memikiki banyak alasan untuk menghindar dari kegiatan belajar.
h.    Menolak mengerjakan tugas.
2.   Alasan Mengapa Siswa Malas Belajar
a.    Sulit memahami soal atau pelajaran  
Permasalahan ini sering dijadikan alas an untuk malas belajar karena kalau sudah sulit dengan soal dalam mata pelajaran kita jadi dipusingkan dengan dengan pelajaran terebut., untuk mengatasi permasalahan tersebut ita bisa belajar bersama-sama dengan teman atau kita sering sebut belajar kelompok, dengan belajar kelompok kita bisa sharing berbagai soal yang sulit denga teman kita.
b.    Lingkungan sekitar
Lingkungan snagatlah berpengaruh dalam proses belajar,. Apabila lingkungan kita tidak nyaman maka secara otomatis kita akan malas belajar, untuk mengatasi permasalahan terebut hendaknya kita menciptakan lingkungan senyaman mungkin.  
c.     Nge-game
Apabila kita keseringan nge-game maka kita secara otomatis akan mlas belaar karena kita sudah nyaman dengan game yang kita mainkan dan ”sanga” berat meninggalkan game yang kita maenkan untuk berunjuk belajar. Untuk mengatasi permasalah tersebut hendaknya kita atur waktu antara bermain dan belajar.
d.    Mood
Mood adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dalam proses belajar, apabila kita sedang tidak mood maka kita akan sangat malas untuk belajar, untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya kita ciptakan mood yang enak untuk belajar.
e.     Sarana yang tidak mendukung
Jika sarana kurang mendukung untuk belajar maka kita akan malas belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut hendakny kita mempunyai sarana yang cukup mendukung untuk proses belajar.
Malas belajar pada anak merupakan wujud dari lemahnya kondisi mental, intelektual fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:
1)    Dari dalam diri anak (intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri sendiri dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetatui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas misalnya terlalu banyak bermain atau membantu oang tua, dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis.
2)    Dari luar anak (ekstrinsik)
Faktor dari luar anak diantaranya sebagai berikut:
a)      Sikap orang tua
Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan. banyak orang tua yang menuntut anaknya untuk belajar hanya demi nilai dan bukan mengajarkan atas dasar dan kesadaran dan tanggung jawab selaku pelajar.    
b)      Sedang mempunyai masalah dirumah misalnya suasan dirumah sedang kacau.
c)      Tidak mempunyai sarana yang menunjang belajar misalny tidak tersedianya buku penunjang, penerangan yang bagus, alat tulis, buku, dan lain-lain.
3.   Cara atau Solusi untuk Mengatasi Siswa Malas Belajar
Sering kali para orang tua dan guru menghukum dan menghina anak yang malas. Hal ini menimbulkan rasa kurang puas pada anak, dan sang anak akan kehilangan kepercayaan diri dan runtuh kepribadiannya. Padahal kemalasan itu amt membutuhkan simpati, kasi sayanng, dan penangan yang tepat. Dn upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak malas belajar antara lain sebagai beriut:
a. Menanamkan pengertian yang benar tentang seluk beluk belajar pada anak sejak dini, terangkan dengan bahasa yang dimengerti oleh anak. Menumbuhkan inisitif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak.
b. Berikan contoh belajar pada anak karena anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Berikan anak hadiah jika anak belajar. Hadiah yang dapat diberikan  oleh anak tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar tanpa mesti disuruh.
c.  Sering mengajukan pertanyaan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak bukan dalam keadaan mengetes anak, seperti mengisi tts ikut menjawab kuis. Jika anak bisa menjawab maka berikan pujian, puji dia dengan menyebut kepintarannya sebagai hasil belajar. Jika anak tidak bisa menjawab, tunjukkan rasa kecewa dengan mengatakan “yah ade engga bisa jawab, engga bisa bantu mama deh. Ade, di buku pelajarannnya ada engga sih jawabannya? Kita lihat yuk sma-sama”. Dengan begitu anak akan merasa dipercayai dan dihargai oleh orang tua karena orangtuanya mau memita bantuannya.
d. Komuniksi, hendaklah orang tua membuka diri, berkounikasi dengan anaknya guna memperoleh secara langsung informasi yang tepai mengenai dirinya.
e. Menciptakan disiplin, menciptakan kedisiplinan kepada anak harus diawali oleh orangtuannya, karena orangtua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hai akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Latian kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar , buku, mengingatkan tugas, dan lain-lain.
f.    Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman, orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.
g.  Menentukkan waktu belajar anak yang tepat, jika anak telah sadar dan bergerak hatinya untuk melakukan kegiatan belajar maka kita jangan sia-siakan kesempatan ini.
Jadi malas belajar yang di alami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yag tidak memuaskan, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak, selain itu menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal yang bermanfaat jangka panjang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar