Aliran idealisme terbukti cukup
banyak berpengaruh dalam dunia
pendidikan. William T. Harris adalah salah satu tokoh aliran pendidikan
idealisme yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat. Idealisme terpusat
tentang keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi
secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai
lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan
tidak sekedar kebutuhan alam semata.
Pendidikan idealisme untuk individual
antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan
yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya diharapkan
mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan
pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan antar
manusia. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara
tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam
kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.
1. Guru
dalam sistem pengajaran menurut aliran idealisme berfungsi sebagai:
a. Guru
adalah personifikasi dari kenyataan anak didik. Artinya, guru merupakan wahana
atau fasilitator yang akan mengantarkan anak didik dalam mengenal dunianya lewat
materi-materi dalam aktifitas pembelajaran.
b. Guru
harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa. Artinya,
seorang guru itu harus mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada anak didik.
c. Guru
haruslah menguasai teknik mengajar secara baik. Artinya, seorang guru harus
mempunyai potensi pedagogik yaitu kemampuan untuk mengembangkan suatu model
pembelajaran, baik dari segi materi dan yang lainnya.
d. Guru
haruslah menjadi pribadi yang baik, sehingga disegani oleh murid. Artinya,
seorang guru harus mempunyai potensi kepribadian yaitu karakter dan kewibawaan
yang berbeda dengan guru yang lain.
e. Guru
menjadi teman dari para muridnya. Artinya, seorang guru harus mempunyai potensi
sosial yaitu kemampuan dalam hal berinteraksi dengan anak didik
Kurikulum yang digunakan dalam
pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi yang
objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran yang textbook. Agar pengetahuan dan
pengalamannya aktual.
2.
implikasi Aliran
Idealisme dalam Pendidikan yaitu :
a. Tujuan,
untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta
kebaikan sosial.
b. Kurikulum,
pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk
memperoleh pekerjaan.
c. Metode,
diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang
lain), tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
d. Peserta
didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
e. Pendidik
bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama
dengan alam.
3. Implementasi
Idealisme dalam Pendidikan:
a. Pendidikan
bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus menuju pada tujuan
yaitu dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak
terbatas.
b. Pendidikan
adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk memahami realita,
nilai-nilai, kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
c. Tujuan
pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual.
Memperkenalkan suatu spirit intelektual guna membangun masyarakat yang ideal.
d. Pendidikan
idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan ide-ide yang
diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama.
e. Tujuan
pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum seyogyanya
bersifat tetap dan tidak menerima perkembangan.
f. Peranan
pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik dengan
hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat.
Knight, George
R. 2007. Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Gama Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar