Sejarah filsafat
bermula di pesisir Samudra Mediterania bagian Timur pada abad ke-6 SM. Sejak
semula filsafat ditandai dengan rencana umat manusia untuk menjawab persoalan
seputar alam, manusia, dan Tuhan. Itulah sebanya filsafat pada gilirannya mampu
melahirkan sains-sains besar, seperti fisika, etika, matematika dan metafisika
yang menjadi batu bata kebudayaan dunia. Cara pemikiran Filsafat
secara teknis muncul pada masa permulaan jayanya Dinasti Abbasiyah.
Di bawah
pemerintahan Harun al Vrasyid, dimulailah penterjemahan buku-buku bahasa Yunani
kedalam bahasa Arab. Orang-orang banyak dikirim ke kerajaan Romawi di Eropa
untuk membeli manuskrip. Awalnya yang dipentingkan adalah pengetahuan tentang
kedokteran, tetapi kemudian juga pengetahuan-pengatahuan lain termasuk
filsafat.
Penterjemahan ini
sebagian besar dari karangan Aristoteles, Plato, serta karangan mengenai
Neoplatonisme, karangan Galen, serta karangan mengenai ilmu kedokteran lainya,
yang juga mengenai ilmu pengetahuan Yunani lainnya yang dapat dibaca alim ulama
Islam. Tak lama kemudian timbulah para filosof-filofof dan ahli ilmu
pengetahuan terutama kedokteran di kalam umat Islam. Ketika filsafat
bersentuhan dengan Islam maka yang terjadi bahwa filsafat terinspirasi oleh
pokok-pokok persoalan yang bermuara pada sumber-sumber Wahyu Islam. Semua
filosof muslim seperti al Kindi, al Farabi, Ibn Sina, Mulla Sadra,Suhrawardi
dan lain sebagainya hidup dan bernafas dalam realitas al Quran dan Sunnah.
Kehadiran al Quran dan Sunnah telah mengubah pola berfilsafat dalam konteks
Dunia Islam. Realitas dan proses penyampaian al Quran merupakan perhatian utama
para pemikir Islam dalam melakukan kegiatan berfilsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar