1.
Peran dan fungsi ilmuwan
Selain memiliki ciri, sikap, dan tanggung jawab, ilmuwan tentunya mempunyai
peran dan fungsi. Berikut adalah peran atau fungsi ilmuwan yang berkaitan
langsung dengan aktivitasnya sebagai ilmuwan, meliputi:
a. Sebagai intelektual, ia berperan sebagai ilmuan sosial
yang selalu berdialog dengan masyarakat dan terlibat di dalamnya secara
intensif dan sensitif.
b. Sebagai ilmuwan, ia akan selalu mencoba dan berusaha
untuk memperluas wawasan teoretis, memiliki keterbukaan terhadap kemungkinan
dan penemuan baru dalam bidang keilmuan.
c. Sebagai
teknikus, ia akan tetap terus menjaga keterampilannya dan selalu menggunakan
instrumen yang tersedia dalam disiplin ilmu yang dikuasainya. Peran pertama
mengharuskannya untuk turut menjaga martabat manusia (Daniel 2003), sedangkan
dua peran terakhir memungkinkan ia menjaga martabat ilmunya. Fungsi seorang
ilmuwan tidak hanya berhenti pada penelaahan dan keilmuan secara individual,
tetapi juga bertanggung jawab agar produk keilmuannya sampai dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat luas (Suriasumantri 2001).
2.
Pelanggaran Etika Ilmiah
Pelanggaran etika ilmiah sering terjadi, hal ini
terjadi baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Pada umumnya pelanggaran
etika ilmiah berkisar pada tiga wilayah, yaitu:
a.
Fabrikasi data; Fabrikasi data à ‘mempabrik’ data atau
membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau lebih umumnya membuat data
fiktif.
b. Falsifikasi data; Falsifikasi data à bisa berarti
mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai dengan kesimpulan
yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian.
c. Plagiarisme; Plagiarisme à mengambil kata-kata atau
kalimat atau teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment (dalam bentuk
sitasi) yang secukupnya.
Sumber: Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press
Sumber: Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar